Politik Internasional


POLITIK INTERNASIONAL

A. Pengertian
Dalam Contemporary Political Science, terbitan Unesco 1950, Politik internasional adalah salah satu kajian pokok (core subject) dalam kajian hubungan internasional yang mengkaji segala bentuk perjuangan dalam memperjuangkan kepentingan (interest) dan kekuasaan (power). Apabila politik adalah studi tentang who gets what, when, and how, maka politik internasional adalah studi mengenai who gets what, when, and how dalam arena internasional . Maka itu studi politik internasional menurut Holsti adalah studi mengenai pola tindakan negara terhadap lingkungan sebagai reaksi atas respon negara lain. Selain mencakup unsur power, kepentingan dan tindakan, politik internasional juga mencakup perhatian terhadap sistem internasional dan prilaku para pembuat keputusan dalam situasi konflik. Jadi politik internasional menggambarkan hubungan dua arah, menggambarkan reaksi dan respon bukan aksi (lihat gambar).

B. Ruang Lingkup
Sebelum membahas ruang lingkup dari politik internasional, perlu adanya pembedaan penggunaan istilah politik internasional dan hubungan internasional, dimana istilah keduanya masih sering digunakan silih berganti untuk suatu hal yang sama. Hal ini karena pada mulanya hubungan internasional - masih dalam arti yang sempit- hanya menekankan pada aspek politik. Definisi ilmu hubungan internasional dalam arti sempit mengatakan bahwa: “ilmu hubungan internasional sebagai subjek akademis terutama memperhatikan hubungan politik antara negara-bangsa”. Definisi ini memberi tekanan pada aspek hubungan politik, seiring dengan perkembangan zaman dipandang perlu untuk memberi arti yang lebih luas mengenai hubungan antara negara. Jadi, hubungan internasional secara umum tidak hanya mencakup unsur politik, tetapi juga unsur-unsur ekonomi, sosial, kultural dan sebagainya.
Perbedaan hubungan internasional dengan politik internasional selanjutnya dapat dilihat dari ruang lingkupnya. Ruang lingkup HI meliputi seluruh tipe hubungan atau interaksi antar negara, termasuk asosiasi dan organisasi non-negara (ekonomi, pariwisata, perdagangan dan sebagainya). Sedangkan ruang lingkup politik internasional terbatas hanya “permainan kekuasaan” yang melibatkan negara-negara berdaulat. Jadi dalam HI aktornya adalah negara dan non-negara, sedangkan dalam politik internasional pelakunya hanyalah negara.
Politik internasional merupakan salah satu wujud dari interaksi dalam hubungan internasional. Politik internasional membahas keadaan atau soal-soal politik di masyarakat internasional dalam arti yang lebih sempit menitikberatkan pada diplomasi dan hubungan antar negara dan satuan-satuan politik lainnya. Politik internasional seperti halnya politik domestik terdiri dari elemen-elemen kerjasama dan konflik, permintaan dan dukungan, gangguan dan pengaturan, negara juga membuat pembedaan antara kawan dan lawan. Politik internasional memandang tindakan suatu negara sebagai respon atas tindakan negara lain. Dengan kata lain, politik internasional adalah proses interaksi antara dua negara atau lebih.

C. Politik Internasional dan Politik Luar Negeri
Jika anda bingung dengan pemakaian istilah politik internasional dan politik luar negeri, maka anda termasuk dalam kelompok besar ahli dibidang tersebut. Politik luar negeri dan politik internasional, keduanya merupakan sub kajian dari hubungan internasional. Secara umum politik luar negeri merupakan suatu perangkat formula nilai, sikap, arah serta sasaran untuk mempertahankan, mengamankan, serta memajukan kepentingan nasional di dalam percaturan dunia internasional.
Sementara sebagian besar studi mengenai “politik dunia” atau politik internasional pada kenyataannya telah menjadi studi mengenai kebijakan luar negeri, dengan kata lain tidak terlepas dari politik luar negeri, meski demikian keduanya harus dibedakan. Lantas dimana letak perbedaannya?. Perbedaan keduanya lebih bersifat akademik daripada riil, jika politik luar negeri menekankan pada tujuan dan tindakan satu negara sedangkan politik internasional menekankan pada interaksi antara dua negara atau lebih (lihat gambar!)

POLITIK LUAR NEGERI
Negara A Negara Lain (Lingkungan)

Sasaran


Tindakan

POLITIK INTERNASIONAL
Negara A Negara B
Sasaran > Tindakan



Tindakan > Sasaran
Sumber: K.J. Holsti, 1983, Politik Internasional; Kerangka Untuk Analisis, terj. M. Tahir Azhary, Penerbit Erlangga, Jakarta

Secara umum, obyek yang menjadi kajian politik internasional juga merupakan kajian politik luar negeri, dimana keduanya menitikberatkan pada penjelasan mengenai kepentingan, tindakan serta unsur power. Tetapi mereka yang menganalisa tindakan suatu negara terhadap lingkungan dan kondisi eksternal pada dasarnya berhubungan dengan politik luar negeri. Sedangkan mereka yang memandang tindakan tersebut diatas disikapi dalam bentuk reaksi atau tanggapan negara lain terhadap negara tersebut maka berhubungan dengan politik internasional, atau proses interaksi antara dua negara atau lebih. Dengan kata lain Politik internasional juga bisa digambarkan sebagai “arena” interaksi dari berbagai politik luar negeri.

Sebagai Ilustrasi :

Politik internasional yang terjadi pada era Perang Dingin adalah pergelaran kekuatan antara Blok Barat (Amerika) dan Blok Timur (Uni Soviet). Dalam menyikapi situasi tersebut, Indonesia menerapkan Politik Luar Negeri yang sifatnya bebas-aktif dengan tidak memihak salah satu blok yang berseteru.

D. Bentuk-Bentuk Interaksi Antar Negara
Bagian C dari tulisan ini disarikan langsung dari buku Pengantar Ilmu HI (Anak Agung Perwita; 2005). Bentuk-bentuk interaksi dapat dibedakan berdasarkan banyaknya pihak yang melakukan interaksi, intensitas interaksi, serta pola interaksi yang terbentuk. Dalam hubungan internasional, interaksi yang terjadi antar aktor dapat dikenali karena intensitas keberulangannya (recurrent) sehingga membentuk suatu pola tertentu. Secara umum bentuk reaksi dari suatu negara terhadap negara lain dapat berupa akomodasi (accommodation), mengabaikan (ignore), berpura-pura seolah informasi dan pesan dari negara lain belum diterima (pretend), mengulur-ulur waktu (procrastinate), menawar (bargain), dan menolak (resist) aksi dari negara lain.
Bentuk-bentuk interaksi berdasarkan banyaknya pihak yang melakukan hubungan, antara lain dibedakan menjadi hubungan bilateral, trilateral, regional, dan multilateral / internasional. Adapun yang dimaksud dengan hubungan bilateral adalah keadaan yang menggambarkan adanya hubungan yang saling mempengaruhi atau terjadinya hubungan timbal balik antara dua pihak. Pola-pola yang terbentuk dari proses interaksi, dilihat dari kecenderungan sikap dan tujuan pihak-pihak yang melakukan hubungan timbal balik tersebut, dibedakan menjadi pola kerjasama, persaingan dan konflik.
Formulasi dari pola-pola aksi-reaksi ini memberi kesan bahwa rangkaian aksi dan reaksi selalu tertutup atau berbentuk simetris. Misalnya Negara A mengeluarkan aksi terhadap negara B, maka aksi tersebut akan dipersepsikan oleh para pembuat keputusan di Negara B, dan selanjutnya berdasarkan hasil mempersipkan tersebut, Negara B akan memberikan respon atau reaksi atas aksi dari Negara tadi. Kemudian reaksi Negara B ini kembali direspon oleh Negara A berupa aksi susulan. Di dalam proses ini terdapat suatu hubungan timbal balik (resiprokal). Apabila terdapat lebih dari dua Negara yang terlibat dalam interaksi, maka dimungkinkan adanya hubungan yang bersifat simetris dan asimetris, seperti gambar berikut:

Simetris Asimetris





Sumber : Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Moch. Yani,2005, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung


Dari paparan di atas dapat dimaknakan bahwa dalam politik internasional proses interaksi berlangsung dalam suatu wadah atau lingkungan, atau suatu proses interaksi, interrelasi serta interplay (saling mempengaruhi) antara actor dengan lingkungannya atau sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Banyu Perwita, Anak Agung dan Yanyan Moch. Yani,2005, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
2. Budiarjo, Mirriam1991, Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT. Gramedia, Jakarta
3. Hoffman, Stanley, 1960, (ed),Contemporary Theory in International Relations, Englewood Cliffs, N.J
4. Wiriatmadja, Suwardi,1967, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional,Pustaka Tinta Mas Surabaya, 1967
5. Holsti,K.J, 1983, Politik Internasional; Kerangka Untuk Analisis, terj. M. Tahir Azhary, Penerbit Erlangga, Jakarta

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer