Strategi Komunikasi Politik Calon Legislatif Partai HANURA pada Pemilu 2014



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang masalah

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan sarana demokrasi yang menjadi ajang bagi kedaulatan rakyat. Dalam negara demokratis, pemilu yang notabene merupakan cerminan suara rakyat menjadi penentu bagi keberlangsungan sebuah negara untuk menentukan nasib dan tujuan sebuah bangsa. Suara-suara inilah yang akan diwadahi oleh partai politik-partai politik yang mengikuti pemilu menjadi wujud wakil-wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pemilihan Umum menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan Umum Indonesia 2014 adalah Pemilu ke-11 yang dilaksanakan Indonesia. Pemilu ini diikuti oleh 12 partai politik dan 3 partai lokal Aceh.. Pelaksanaan pemilu secara periodik menunjukkan bahwa Indonesia menganut sistem negara demokrasi. Sejak Pemilihan Umum tahun 1999 Indonesia telah dianggap sebagai negara terbesar ketiga yang menyelenggarakan pemilihan umum secara demokratis. Pemilihan umum ini menjadi wahana aspirasi politik rakyat Indonesia yang digelar setiap lima tahun sekali, sebagai amanat dari Undang-Undang Dasar 1945. Pemilu juga menjadi ajang paling massif, bebas, dan adil untuk menentukan partai dan tokoh yang berhak mewakili rakyat. Dalam sistem perwakilan, tak ada cara lain yang paling absah untuk memilih para wakil rakyat kecuali melalui pemilu.

Adanya banyak partai politik yang mengikuti pemilu 2014, sebagai konsekuensi sistem multipartai yang diterapkan di Indonesia. Terdapatnya banyak partai politik juga berdampak pada ketatnya kompetisi antar partai politik dalam menggaet suara pemilih untuk memperebutkan kursi di parlemen. Keberhasilan sebuah partai politik dalam perolehan suara, membuktikan betapa besarnya dukungan dan kepercayaan rakyat terhadap partai politik tersebut.
Guna memenangkan kompetisi di ajang pemilu, para kontestan partai politik saling bersaing satu sama lain dengan menerapkan berbagai strategi komunikasi politik yang jitu. Tentu, komunikasi politik yang dilakukan oleh partai politik menyesuaikan dengan sistem politik yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, sistem politik mau tidak mau turut mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukan oleh partai politik. Almond dan Powell (1966) menempatkan komunikasi politik sebagai suatu fungsi politik bersama-sama dengan fungsi artikulasi, agregasi, sosialisasi dan rekrutmen yang terdapat dalam suatu sistem politik.

Almond melihat bahwa komunikasi politik merupakan salah satu masukan yang menentukan bekerjanya semua fungsi dalam sistem politik. Komunikasi politik menyambungkan semua bagian dari sistem politik sehingga aspirasi dan kepentingan dikonversikan menjadi berbagai kebijaksanaan.

Strategi komunikasi politik partai dalam menghadapi pemilu harus menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang ada tentang pemilu, walaupun perumusan undang-undang itu sendiri sempat menjadi perdebatan panjang antar partai politik, karena terjadi tarik-menarik kepentingan, yaitu bagaimana undang-undang yang dibuat bisa menguntungkan partai politik tertentu.

Dalam sistem perwakilan, tak ada cara lain yang paling absah untuk memilih para wakil rakyat kecuali melalui pemilu. Strategi komunikasi dalam politik merupakan salah satu kunci keberhasilan sebuah Partai politik dalam memenangkan pemilu. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki asas demokrasi, yaitu pemerintahan yang dilakukan dari rakyat, oleh rakyat, dan kembali kepada kepentingan rakyat melalui perwakilan anggota legislatif. Dalam kondisi seperti ini, Partai HANURA hadir sebagai respon atas kegagalan partai politik yang ada dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai penyambung serta penyerap aspirasi rakyat. Strategi komunikasi politik partai dalam menghadapi pemilu harus menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang ada tentang pemilu, walaupun perumusan undang-undang itu sendiri sempat menjadi perdebatan panjang antar partai politik, karena terjadi tarik-menarik kepentingan, yaitu bagaimana undang-undang yang dibuat bisa menguntungkan partai politik tertentu.

1.2 Rumusan Masalah
1.             Bagaimana Visi dan Misi H. Bambang K. Haryanto sebagai calon legislatif dari partai Hanura ?
2.             Bagaimana strategi komunikasi politik H. Bambang K. Haryanto sebagai calon legislatif dari partai HANURA ?


1.3          Tujuan Penulisan

1.                  Untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi dan teknik komunikasi Komunikasi politik.
2.                  Untuk mengetahui Visi dan Misi H.Bambang K. Sugyarto sebagai calon legislatif dari partai HANURA ?
3.                  Untuk mengetahui Strategi Komunikasi Politik H.Bambang K. Sugyarto sebagai calon legislatif dari partai HANURA ?













BAB II
PEMBAHASAN

Strategi komunikasi politik pada dasarnya merupakan langkah-langkah dalam melakukan komunikasi politik berkaitan dengan pembuatan, penyebarluasan, penerimaan, dan dampak – dampak informasi berkontek politik, baik melalui interaksi antar manusia maupun media massa. Demikian halnya dengan calon legislatif dari partai HANURA. Kita menyadari betapa pentingnya peranan strategi komunikasi politik. Untuk mendapatkan perolehan suara mayoritas dalam Pemilu, maka calon legislatif dari partai HANURA melakukan strategi komunikasi dengan langkah-langkah sebagai berikut : Perencanaan, Pengorganisasian, Cara Menyelesaikan Hambatan dan Evaluasi. Perencanaan meliputi : pendanaan, pembentukan team kampanye, slogan kampanye, serta target sasaran. Pengorganisasian meliputi : komunikasi politik antar partai politik pendukung, komunikasi politik dengan elemen masyarakat.
Untuk mengatasi hambatan komunikasi, maka H. Bambang K. Sugyarto melakukan model komunikasi Andap Asor, artinya urusan massa dimasing-masing partai politik dan elemen diserahkan kepada masing-masing elite. Massa sendiri yang menilai sosok H. Bambang K. Sugyarto. Sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana strategi komunikasi berdampak kepada masyarakat. Tujuan penelitian dalam makalah ini untuk mengetahui strategi komunikasi politik yang dilakukan H. Bambang K. Sugyarto dalam menghadapi Pemilu Kota Bandar Lampung tahun 2014. Adapun metodologi penelitian adalah diskriptif kualitatif yaitu metode untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan : wawancara dan studi pustaka. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa H. Bambang K. Sugyarto telah merencanakan strategi komunikasi politik jauh sebelum Pemilu berlangsung, hal ini terlihat dari matangnya pembentukan team, media kampanye, dan model komunikasi. Pengorganisasian strategi komunikasi dilakukan secara maksimal dengan menggerakkan seluruh komponen baik di partai maupun masyarakat. Sedangkan untuk mengatasi hambatan komunikasi dilakukan dengan efisiensi dana maupun pembagian tugas kerja. Selain itu H.Bambang K. Sugyarto juga melakukan evaluasi, artinya apakah strategi komunikasi politik menimbulkan efek di masyarakat. Dari hasil penelitian dan analisis data di lapangan, maka peneliti menyarankan strategi komunikasi politik yang dilakukan team masih bertumpu pada sosok figur, team yang dibentuk kurang melakukan pengorganisasian secara maksimal, oleh karena itu perlu adanya penataan kembali personil di internal partai agar dikemudian hari team yang dibentuk lebih paham mengenai strategi komunikasi.

2.2         Visi dan Misi H.Bambang K. Sugyarto
Visi Partai HANURA
·                Kemandirian Bangsa
Bangsa Indonesia saat ini terasa tidak mandiri lagi. Banyak tekanan dan intervensi asing yang sudah merajalela merugikan kehidupan seluruh bangsa. Kita harus rebut kembali, bangun kembali kemandirian kita dalam penyelenggaraan negara.

·                Kesejahteraan Rakyat
Sebuah kata yang sudah sangat sering diucapkan tetapi sangat sulit diwujudkan. Semua kader Partai HANURA yang juga calon pemimpin bangsa, di benaknya harus selalu tertanam kalimat ‘kesejahteraan rakyat Indonesia’, sekaligus mampu berusaha menghadirkannya.

Misi Partai HANURA
·                Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui penyelenggaraan negara yang demokratis, transparan, akuntabel, dengan senantiasa berdasar pada Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
·                Melahirkan pemimpin yang bertakwa, jujur, berani, tegas, dan berkemampuan, yang dalam menjalankan tugas selalu mengedepankan hati nurani.
·                Menegakkan hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang berkeadilan secara konsisten, sehingga dapat menghadirkan kepastian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
·                Membangun sumber daya manusia yang sehat dan terdidik yang didasari akhlak dan moral yang baik serta memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kaum perempuan dan pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
·                Membangun ekonomi nasional yang berkeadilan dan berwawasan lingkungan serta membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat.
·                Memberantas korupsi secara total dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan bermartabat.
·                Mengembangkan Otonomi Daerah untuk lebih memacu pembangunan di seluruh tanah air dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Visi dan Misi H.Bambang K. Sugyarto sebagai calon legislatif dari partai HANURA adalah untuk membangun kesejahteraan masyarakat. H.Bambang K. Sugyarto memilih slogan “Bantu Saya, Saya Akan Bantu Anda”, yang artinya  beliau akan sebisa mungkin membantu masyarakat untuk menuju kesejahteraan jika beliau duduk di kursi pemerintahan nanti. H.Bambang K. Sugyarto menyadari bahwa ia dipilih dan dipercaya oleh masyarakat daerah pemilihan 6 untuk mewakili suara rakyat menuju kesejahteraan.


2.2      Strategi komunikasi politik H.Bambang K. Sugyarto sebagai calon legislatif dari partai HANURA.

Menurut pandangan Arifin, bahwa komunikasi politik bertujuan membentuk dan membina pendapat umum (fenomena komunikasi politik yang sudah lama dikaji oleh politikus) serta mendorong partisipasi politik yang dimaksudkan agar individu-individu berperan serta dalam kegiatan politik dalam hal ini sangat penting yaitu khalayak memberikan suaranya kepada politikus dan partai politik dalam pemilihan umum maupun pemilihan umum kepala daerah. Pembentukan pendapat umum dalam komunikasi politik sangat ditentukan oleh peranan media massa yang merupakan dimensi penting dalam kehidupan politik. [1]
Strategi komunikasi politik menurut Arifin menyatakan: l. Adanya seorang tokoh atau komunikator politik yang berkiprah di dalam lembaga atau partai politik yang dapat berkomunikasi dan mempengaruhi public (masyarakat) untuk mendukung partai politiknya serta citra diri dari lembaga atau partai politik ternama yang dipercaya akafi memainkan peranperan penengah dalam menerjemahkan aktivitas yang berlangsung dalam lingkungan politik ke dalam makna bagi publik (masyarakat) sebagai komunikan pemilih dalam pencapaian tujuan politiknya. 2. Menciptakan kebersamaan antara komunikator politik yang mewakili partainya dengan publik (masyarakat) / khalayak dengan cara memahaminya, menyusun pesan persuasif, menetapkan metode serta memilih dan memilah media. 3. Membangun kosensus di dalam dan di luar partai dalam melakukan kompromi ketika adanya suatu masalah untuk kesepakatan- kesepakatan dan bersedia membuka diri untuk kemajuan partai sebagai bagian dari berkomunikasi politik.[2]
Dengan strategi komunkasi politik yang dilakukan H.Bambang K. Sugyarto melalui : 1. Perencanaan yaitu, dengan membangun ketokohan atau komunikator politik dengan menampilkan pengalaman, kredibilitas atau keahlian seorang H.Bambang K. Sugyarto sebagai caleg partai HANURA dalam rnempengaruhi publik (masyarakat), memantapkan lembaga atau partai politik yang dapat dipercaya (trust wortiness) melalui visi dan misinya. 2. Pada pelaksanaannya H.Bambang K. Sugyarto bersama dengan tim suksesnya menciptakan kebersamaan dengan menghadiri acara-acara pertemuan seperti pengajian, acara pertemuan organisasi PKK, pertemuan dengan pemuda sebagai bentuk pendekatan. 3. Evaluasi sebagai consensus bersama untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan strategi komunikasi politik yang telah dilakukan dalam mendapatkan hasil positif.
H.Bambang K. Sugyarto juga menggunakan tim sukses dalam strategi politiknya untuk mendekatkan diri pada masyarakat. Penggunaan tim sukses dipercaya H.Bambang K. Sugyarto karena didalamnya terdapat ahli humas dan periklanan. Hal tersebut dilakukan karena humas atau pegiat iklan dianggap mampu membuat suatu strategi komunikasi yang dapat mengenalkan, menarik simpati, menjalin hubungan harmonis, dan meningkatkan citra H.Bambang K. Sugyarto.
Menurut buku Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi, karya H.Frazier Moore, humas merupakan komunikasi dua arah yang menunjang kearah penciptaan kebijaksanaan kemudian menjelaskan, mengumumkan, mempertahankan, atau mempromosikannya kepada publik sehingga memperoleh saling pengertian dan itikad baik. Sehingga hal tersebut menjadi alasan mengapa strategi komunikasi humas dan periklanan sangat  berpengaruh dalam kampanye politik suatu calon dalam pemilu.[3]
Dengan strategi tersebut, masyarakat dibentuk opini dan persepsinya sehingga tertarik dan mau memilih seorang kandidat dalam pemilu. Strategi komunikasi politik yang dilakukan cukup beragam, mulai dengan penggunaan promosi secara tidak langsung atau disebut bellow the line seperti banner, flyer, pamflet, brosur, katalog, serta pameran. Kemudian promosi secara langsung dengan menggunakan media iklan atau above the line seperti penggunaan televisi, radio, surat kabar, internet (sosial media).
Komunikasi Politik yang dilakukan H.Bambang K. Sugyarto

a. Merawat Ketokohan[4]
- Berusaha normatif (sesuai dengan aturan yang berlaku)
- Berusaha komitmen
- Berusaha menciptakan pemerintahan yang bersih
- Berusaha menciptakan pemerintahan yang transparan
- Berusaha memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat

b.Memantapkan Kelembagaan
- Melakukan pertemuan silahturahmi dalam rangka menjalin hubungan emosional
- Mendengarkan keinginan masyarakat

c. Memahami Khalayak
- Ikut turun langsung ke masyarakat agar di kenal di masyarakat

d. Menyusun Pesan Persuasif

   - Menciptakan slogan Bantu Saya, Saya akan Bantu Anda

- Mempersiapkan visi-misi disesuaikan dengan kondisi daerah

e. Menetapkan Metode
- Tidak ada dalam bentuk membujuk, namun dengan pendekatan ke ruang publik
- Pertemuan di rumah penduduk dalam rangka pendekatan dan sosialisasi

f. Memilah dan Memilih Media
- Menggunakan banner, pamflet, stiker, kartu nama sekaligus sebagai kartu anggota

g. Seni Berkompromi
- Pendekatan ke perangkat desa dan berbagai elemen masyarakat dalam melebarkan jaringan

h. Bersedia Membuka Diri
- Mudah dijumpai
- Berusaha menghargai berbagai semua lapisan  masyarakat (tidak membeda-bedakan)

Penerapan mekanisme dalam kajian komunikasi politik yang dilakukan aktor politik termasuk calon legislatif mencakup banyak unsur, yaitu komunikator politik, pesan politik, media politik, khalayak politik dan pesan politik.
Bell (1975) menyebutkan bahwa komunikasi politik itu tidak lain dari pembicaraan tentang kepentingan politik, yaitu pembicaraan kekuasaan, pembicaraan pengaruh, pembicaraan autoritas. Pembicaraan tentang politik itu kemudian dikaji dalam kerangka mekanistis, yaitu siapa yang berbicara kepada siapa, melalui saluran apa, dan bagaimana efeknya.
Efek politik telah menjadi pusat kajian komunikasi mekanistis, efek politik dikaji sejalan dengan berkembangnya kekhawatiran banyak orang tentang akibat atau dampak media massa, terutama media elektronik. Dalam efek politik itu, banyak orang melebih-lebihkan kemampuan media massa sebagai kekuatan raksasa yang mampu mengendalikan orang lain. Komunikasi politik disalurkan melalui media massa sebagai sesuatu yang memiliki kekuatan besar sehingga khalayak tidak berdaya atau langsung terpengaruh.[5]




















BAB III
PENUTUP

Simpulan
Dapat diketahui strategi komunikasi politik yang dilakukan H.Bambang K.Sugyarto menjelang pemilu 2014 sudah cukup, karena H.Bambang K.Sugyarto telah memaksimalkan usahanya dalam mendekatkan diri pada masyarakat. Meskipun menurut kami, slogan yang digunakan oleh H.Bambang K.Sugyarto yaitu “Bantu saya, saya akan bantu Anda” sedikit terkesan pamrih.
Prinsip pemasaran produk dalam aplikasi komunikasi politik terutama menyangkut etika dan moralitas dalam aplikasi pemasaran politik tak ubahnya seperti dunia bisnis kapitalis beserta implikasinya yang sarat dengan manipulasi informasi. Berkembangnya iklan politik melalui media massa (pers, film, radio, televisi dan media cetak lainnya), dikhawatirkan akan semakin menjauhkan masyarakat dari ikatan ideologis sebuah partai dan massanya. Selain itu aplikasi prinsip pemasaran, juga dikhawatirkan akan “meracuni” dunia politik dengan eksploitasi dan manipulasi.












DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar, (2003) Komunikasi Politik, Jakarta: Balai Pustaka
Arifin, Anwar. (2006). Pencitraan Dalam Politik (Strategi Pemenangan Pemilu Dalam Perspektif Komunikasi Politik). Jakarta: Pustaka Indonesia






[1] Arifin, Anwar, Komunikasi Politik, (Jakarta. Balai Pustaka. 2003), hal. 11

[2] Ibid

[4] Arifin, Anwar. Pencitraan Dalam Politik (Strategi Pemenangan Pemilu Dalam Perspektif Komunikasi Politik (Jakarta, Pustaka Indonesia.2006). hal. 215

[5] Id. at 92

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer