Strategi Komunikasi Politik Partai Hanura
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang masalah
Pemilihan umum (Pemilu)
merupakan sarana demokrasi yang menjadi ajang bagi kedaulatan rakyat. Pemilihan
Umum menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Pada tahun 2009 bangsa
Indonesia telah mengadakan pemilihan umum untuk kesepuluh kalinya. Pelaksanaan
pemilu secara periodik menunjukkan bahwa Indonesia menganut sistem negara
demokrasi. Sejak Pemilihan Umum tahun 1999 Indonesia telah dianggap sebagai
negara terbesar ketiga yang menyelenggarakan pemilihan umum secara demokratis.
Pemilihan umum ini menjadi wahana aspirasi politik rakyat Indonesia yang
digelar setiap lima tahun sekali, sebagai amanat dari Undang-Undang Dasar 1945.
Pemilu juga menjadi ajang paling massif, bebas, dan adil untuk menentukan
partai dan tokoh yang berhak mewakili rakyat.
Dalam sistem perwakilan, tak
ada cara lain yang paling absah untuk memilih para wakil rakyat kecuali melalui
pemilu. Strategi komunikasi dalam politik merupakan salah satu kunci
keberhasilan sebuah Partai politik dalam memenangkan pemilu. Indonesia
merupakan negara kesatuan yang memiliki asas demokrasi, yaitu pemerintahan yang
dilakukan dari rakyat, oleh rakyat, dan kembali kepada kepentingan rakyat
melalui perwakilan anggota legislatif. Dalam kondisi seperti ini, Partai HANURA
hadir sebagai respon atas kegagalan partai politik yang ada dalam menjalankan
peran dan fungsinya sebagai penyambung serta penyerap aspirasi rakyat. Strategi
komunikasi politik partai dalam menghadapi pemilu harus menyesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan yang ada tentang pemilu, walaupun perumusan
undang-undang itu sendiri sempat menjadi perdebatan panjang antar partai
politik, karena terjadi tarik-menarik kepentingan, yaitu bagaimana
undang-undang yang dibuat bisa menguntungkan partai politik tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana profil partai hanura ?
2.
Bagaimana Visi dan Misi partai Hanura ?
3.
Bagaimana Strategi Komunikasi Politik Partai Hanura ?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi dan teknik komunikasi Komunikasi politik.
2.
Untuk mengetahui profil partai hanura.
3.
Untuk mengetahui Visi dan Misi partai Hanura.
4.
Untuk mengetahui Strategi Komunikasi Politik Partai Hanura.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pendirian Partai Hanura
·
Pendirian Partai HANURA dirintis oleh Wiranto bersama tokoh - tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta
pada tanggal 13- 14 November 2006.[1]
·
Forum tersebut melahirkan delapan kesepakatan penting sebagai berikut.
1.
Dengan memperhatikan kondisi lingkungan global, regional, dan nasional,
serta kinerja pemerintahan RI selama ini, mengisyaratkan bahwa sejatinya
Indonesia belum berhasil mewujudkan apa yang diamanatkan UUD 1945.
2.
Memperhatikan kinerja pemerintahan sekarang ini maka kemungkinan tiga
tahun yang akan datang akan sulit diharapkan adanya perubahan yang cukup
signifikan, menyangkut perbaikan nasib bangsa.
3.
Oleh sebab itu perjuangan untuk mewujudkan terjadinya sirkulasi
kepemimpinan nasional dan pemerintahan bukan lagi untuk memenuhi ambisi
perorangan atau kelompok, namun merupakan perjuangan bersama untuk
menyelamatkan masa depan bangsa.
4.
Perjuangan itu membutuhkan keberanian untuk menyusun strategi jangka
panjang pada keseluruhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara guna
mengembalikan kemandirian dan kebanggaan kita sebagai bangsa.
5.
Untuk itu diperlukan kepemimpimpinan yang jujur, bijak, dan berani yang
dapat menggalang persatuan, kebersamaan, dan keikhlasan, sebagaimana dahulu
para pendahulu kita ‘berhimpun bersama sebagai bangsa untuk mencapai
kemerdekaan’. Sekarang saatnya kita berhimpun kembali sebagai bangsa guna
menyelamatkan negeri kita.
6.
Kita kembangkan semangat perjuangan, ‘Semua untuk satu, satu untuk
semua’. Artinya, semua harus memberikan yang terbaik untuk satu tujuan bersama,
yakni membentuk pemerintahan yang jujur dan berkualitas. Selanjutnya,
pemerintahan itu benar-benar akan bekerja semata-mata untuk kepentingan rakyat
Indonesia.
7.
Perjuangan itu akan kita wadahi dalam sebuah partai politik.
8.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati dan melindungi perjuangan yang
tulus dan ikhlas ini demi masa depan Indonesia yang kita cintai bersama.
·
Delapan kesepakatan itu kemudian ditindaklanjuti dalam wadah partai
politik bernama Partai Hati Nurani Rakyat, disingkat Partai HANURA.
Pendeklarasian partai ini diselenggarakan pada tanggal 21 Desember 2006 di
Jakarta.
·
Komposisi dewan pendiri Partai HANURA di antaranya adalah: Jend. TNI (Purn)
Wiranto, Yus Usman Sumanegara, Dr. Fuad Bawazier, Dr. Tuti Alawiyah AS., Jend.
TNI (Purn) Fachrul Razi, Laks TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Prof. Dr. Achmad
Sutarmadi, Prof. Dr. Max Wullur, Prof. Dr. Azzam Sam Yasin, Jend. TNI (Purn)
Subagyo HS., Jend. Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Samuel Koto, LetJen. TNI
(Purn) Suaidi Marasabessy, Marsdya TNI (Purn) Budhy Santoso, Djafar Badjeber,
Uga Usman Wiranto, Letjen. TNI (Purn) Ary Mardjono, Elza Syarief, Nicolaus
Daryanto, Anwar Fuadi, Dr. Teguh Samudra dan lain-lain.
·
Nilai dasar perjuangan Partai adalah ketakwaan, kemandirian,
kebersamaan, kerakyatan dan kesederhanaan.[2]
1.
Ketakwaan: Dalam gerak langkah senantiasa mendasarkan pada nilai etika
dan moralitas atas dasar ke Tuhanan Yang Maha Esa.
2.
Kemandirian: pribadi yang bermartabat, mengutamakan sumber daya manusia
dan sumberdaya alam untuk keunggulan bangsa, tanpa harus bergantung pada pihak
lain dan terbebas dari intervensi pihak asing.
3.
Kebersamaan: selalu menjalin keharmonisan dari keberagaman etnis, suku,
agama, bahasa dan adat istiadat.
4.
Kerakyatan: peka terhadap aspirasi, tuntutan, kondisi, dan harapan
rakyat dan konsisten dalam memperjuangkannya.
5.
Kesederhanaan: selalu mengedepankan sikap dan perilaku yang bersahaja.
·
Ketentuan lebih lanjut tentang Nilai Dasar Perjuangan akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
2.1.1 Lambang
1.
Lambang dan Makna Bendera Hanura Gambar lambang berbentuk empat persegi
panjang dengan warna putih-merah-putih mendatar, pada bagian merah bertuliskan
HANURA warna putih dengan ujung meruncing berbentuk anak panah melesat maju
menembus warna coklat tanah dan pada bagian putih bawah tertulis PARTAI HATI
NURANI RAKYAT warna hitam.
2.
Arti warna pada lambang: Lambang terdiri dari warna putih, merah, hitam
dan coklat tanah.
·
Warna putih bermakna kesucian dalam mengemban amanah hati nurani rakyat.
·
Warna merah bermakna keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan
perjuangan.
·
Warna coklat tanah bermakna kearifan dalam mewujudkan kemandirian bangsa
dan kesejahteraan rakyat.
·
Warna hitam bermakna keteguhan hati dan ketegasan sikap dalam mencapai
cita-cita perjuangan.
3.
Arti simbol pada lambang:
·
Anak panah bersudut lima melambangkan cita-cita yang akan dicapai
berlandaskan Pancasila.
·
Tulisan HANURA di tengah anak panah melambangkan derap langkah perjuangan
Partai yang selalu bergerak maju mengemban amanah hati nurani rakyat.
·
Gambar lambang berbentuk empat persegi panjang bermakna komitmen untuk
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI.
4.
Arti lambang secara keseluruhan adalah Partai HANURA sebagai pengemban
amanah suci hati nurani rakyat, senantiasa teguh berjuang menghadapi berbagai
tantangan untuk mewujudkan kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.[3]
2.2
Visi dan Misi
2.2.1 Visi Partai HANURA
·
Kemandirian
Bangsa
Bangsa Indonesia saat ini terasa tidak mandiri lagi. Banyak tekanan dan
intervensi asing yang sudah merajalela merugikan kehidupan seluruh bangsa. Kita
harus rebut kembali, bangun kembali kemandirian kita dalam penyelenggaraan
negara.
·
Kesejahteraan
Rakyat
Sebuah kata yang sudah sangat sering diucapkan tetapi sangat sulit
diwujudkan. Semua kader Partai HANURA yang juga calon pemimpin bangsa, di
benaknya harus selalu tertanam kalimat ‘kesejahteraan rakyat Indonesia’,
sekaligus mampu berusaha menghadirkannya.
2.2.2
Misi Partai HANURA
·
Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui
penyelenggaraan negara yang demokratis, transparan, akuntabel, dengan
senantiasa berdasar pada Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
·
Melahirkan pemimpin yang bertakwa, jujur, berani, tegas, dan
berkemampuan, yang dalam menjalankan tugas selalu mengedepankan hati nurani.
·
Menegakkan hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang
berkeadilan secara konsisten, sehingga dapat menghadirkan kepastian dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
·
Membangun sumber daya manusia yang sehat dan terdidik yang didasari
akhlak dan moral yang baik serta memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kaum
perempuan dan pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
·
Membangun ekonomi nasional yang berkeadilan dan berwawasan lingkungan
serta membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat.
·
Memberantas korupsi secara total dalam rangka mewujudkan Indonesia yang
maju, mandiri, dan bermartabat.
·
Mengembangkan Otonomi Daerah untuk lebih memacu pembangunan di seluruh
tanah air dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.3 Strategi komunikasi politik partai HANURA
Menurut
pandangan Arifin, bahwa komunikasi politik bertujuan membentuk dan membina
pendapat umum (fenomena komunikasi politik yang sudah lama dikaji oleh
politikus) serta mendorong partisipasi politik yang dimaksudkan agar
individu-individu berperan serta dalam kegiatan politik dalam hal ini sangat
penting yaitu khalayak memberikan suaranya kepada politikus dan partai politik
dalam pemilihan umum maupun pemilihan umum kepala daerah. Pembentukan pendapat
umum dalam komunikasi politik sangat ditentukan oleh peranan media massa yang
merupakan dimensi penting dalam kehidupan politik. [4]
Strategi komunikasi politik menurut Arifin
menyatakan: l. Adanya seorang tokoh atau komunikator politik yang berkiprah di
dalam lembaga atau partai politik yang dapat berkomunikasi dan mempengaruhi public
(masyarakat) untuk mendukung partai politiknya serta citra diri dari lembaga
atau partai politik ternama yang dipercaya akafi memainkan peranperan penengah
dalam menerjemahkan aktivitas yang berlangsung dalam lingkungan politik ke dalam
makna bagi publik (masyarakat) sebagai komunikan pemilih dalam pencapaian
tujuan politiknya. 2. Menciptakan kebersamaan antara komunikator politik yang
mewakili partainya dengan publik (masyarakat) / khalayak dengan cara
memahaminya, menyusun pesan persuasif, menetapkan metode serta memilih dan
memilah media. 3. Membangun kosensus di dalam dan di luar partai dalam
melakukan kompromi ketika adanya suatu masalah untuk kesepakatan- kesepakatan dan
bersedia membuka diri untuk kemajuan partai sebagai bagian dari berkomunikasi
politik.[5]
Dengan stratesi komunkasi politiknya melalui :
1. Perencanaan yaitu, dengan membangun ketokohan atau komunikator politik
dengan menampilkan pengalaman, kredibilitas atau keahlian seorang Wiranto sebagai
ikon partai HANURA dalam rnempengaruhi publik (masyarakat), memantapkan lembaga
atau partai politik yang dapat dipercaya (trust wortiness) melalui visi dan
misinya. 2. Pada pelaksanaannya partai HANURA menciptakan kebersamaan dengan
memberikan bantuan kepada masyarakat melalui program kerja, seperti yang sudah
dilakukan yakni Sebagai bentuk kepedulian, HT memberikan bantuan alat
permainan edukatif terhadap siswa Pendidikan Dasar Usia Dini (PAUD) Al Hidayah,
Desa Bendosari, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar. melakukan kampanye ke
daerah-daerah dalam rangka memobilisasi masa untuk mengajak mencontreng,
menetapkan metode dalam penyampaian pesan, selektif memilih media pendukung. 3.
Evaluasi sebagai consensus bersama untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
strategi komunikasi politik yang telah dilakukan dalam mendapatkan hasil
positif, akhirnya banyaknya public (masyarakat) yang masuk bergabung menjadi
anggota partai HANURA karena adanya program kerja yang diluncurkan oleh pihak
partai,
Komunikasi Politik yang dilakukan tokoh
HANURA
a. Merawat Ketokohan[6]
- Berusaha normatif (sesuai dengan aturan
yang berlaku)
- Berusaha komitmen
- Berusaha menciptakan pemerintahan yang bersih
- Berusaha menciptakan pemerintahan yang transparan
- Berusaha memberikan pelayanan yang baik terhadap
masyarakat
b.Memantapkan Kelembagaan
- Melakukan pertemuan silahturahmi dalam
rangka menjalin hubungan emosional
- Mendengarkan keinginan masyarakat
c. Memahami Khalayak
- Ikut turun langsung ke masyarakat agar di
kenal di masyarakat
- Memfasilitasi UKM dan membantu sekolah-
sekolah seperti PAUD
d. Menyusun Pesan Persuasif
- Menciptakan slogan “Gerakan Perubahan dengan Hati Nurani”
- Mempersiapkan visi-misi disesuaikan dengan kondisi
daerah
e. Menetapkan Metode
- Menyampaikan program-program unggulan yaitu
program infrastruktur jalan
- Tidak ada dalam bentuk membujuk, namun dengan
pendekatan ke ruang publik
- Pertemuan di rumah penduduk dalam rangka pendekatan
dan sosialisasi
- program pembiayaan kepada usaha kecil dan
menengah yang memilki berpotensi dan berdedikasi
f. Memilah dan Memilih Media
- Menggunakan koran, Internet,
- Menggunakan Facebook(dalam jejaring
sosial), email dan website resmi
g. Seni Berkompromi
- Pendekatan ke perangkat desa dan berbagai elemen
masyarakat dalam melebarkan jaringan
h. Bersedia Membuka Diri
- Mudah dijumpai
- Berusaha menghargai berbagai semua lapisan masyarakat (tidak membeda-bedakan)
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Dapat diketahui banyaknya public (masyarakat)
yang masuk bergabung menjadi anggota partai HANURA karena adanya program kerja
yang diluncurkan oleh pihak partai, membuat publik (masyarakat) sebagai
komunikan pemilih menetukan pilihannya pada partai HANURA dan melihat bahwa,
partai HANURA partai politik baru yang akan membawa harapan baru ke depan yang
lebih baik dari sekarang. visi-misi pun disesuaikan dengan kondisi daerah.
Dapat diketahui dengan perencanan dan pelaksanaan
strategi komunikasi politik yang tepat yang dijalankan oleh anggota partai HANURA
ternyata dapat menarik simpati dan mempengaruhi pilihan publik (masyarakat)
dalam menentukan pilihanya pada partai HANURA.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar, (2003) Komunikasi Politik,
Jakarta: Balai Pustaka
Arifin, Anwar. (2006). Pencitraan Dalam
Politik (Strategi Pemenangan Pemilu Dalam Perspektif Komunikasi Politik). Jakarta:
Pustaka Indonesia
[6] Arifin, Anwar. Pencitraan Dalam
Politik (Strategi Pemenangan Pemilu Dalam Perspektif Komunikasi Politik
(Jakarta, Pustaka Indonesia.2006). hal. 215
Komentar
Posting Komentar