Jatuhnya Para Presiden Melanggar Sila-Sila Pancasila...?!
Konon menurut para Cerdik Cendikia dari Buku Kang
Slamet Ristanto (humor-humor Calon Haji), jatuhnya kekuasaan Presiden di
Indonesia di masa lalu disebabkan oleh pelanggaran yang dilakukan sang presiden
sesuai urutan sila-sila Pancasila.
Presiden Soekarno, sebagai presiden pertama pernah menelurkan konsep
Nasakom (Nasional, Agama, dan Komunis). Mungkin maksudnya baik, yaitu untuk
menjembatani berbagai kepentingan nasional agar semua pihak dapat terakomodir,
kususnya kepentingan partai tertua yakni Partai Komunis Indonesia. Namun karena
paam Nasakom ples PKI adalah komunis nan atheis maka al itu jelas-jelas
melanggar sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka berakhirlah
kekuasaan sang proklamator kemerdekaan kita yang kebetulan diakibatkan
pembangkangan yang dilakukan partai atheis itu.
Lalu berpindahlah kekuasaan Presiden Soekarno kepada Presiden
Soeharto. Dan ternyata presiden kedua inipun tidak belajar dari pengalaman
presiden pertama dan bahkan melanggar sila Pancasila yang kedua, Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab. Buktinya, dimasa Presiden Soeharto banyak terjadi
pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) semisal: Kasus Tanjung Priok, Aceh,
Peristiwa Petrus (penembak Misterius), Penangkapan dan Penyiksaan Tokoh
Demokrasi, Penguasaan Aset Ekonomi secara sewenang-sewenang dll…. yang
kesemuanya itu bikin rakyat Indonesia yang cinta Pancasila muak hingga muncul
gerakan orde reformasi yang menjatuhkan rezim Soeharto dari Kekuasaannya.
Kekuasaan beralih kepada presiden ketiga, yaitu Presiden Habibie.
Tapi seperti dua presiden pendahulunya Habibie juga berlaku sembrono dan
lucunya malah ikut ngurutaken pelanggarannya yakni pada Sila ketiga
Pancasila, Persatuan Indonesia. Sebagai bukti adalah menyetujui referandum di
wilayah Timor Timur hingga malah kemudian melepaskan diri dari Indonesia
menjadi negara Timor Leste. Blunder besar yang dilakukan Habibie itulah yang
menghambat pencalonan Habibie dalam Pilpres 1999. Dan demikianlah, sang ahli
pesawat itu terpaksa harus melepaskan secara dini jabatannya sebagai presiden.
Selanjutnya hadir Presiden Keempat, Gus Dur. Jangankan untuk
permusyawarahan dan permufakatan, Gus Dur malah banyak menciptakan konflik
dengan DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. Bahkan secara terang-terangan Gus
Dur berani menghina para wakil rakyat itu sebagai kelompok Taman Kanak-Kanak
hingga bikin berang seluruh wakil rakyat yang terhormat itu. Puncaknya, saat
hendak dimakzulkan, Gus Dur masih sempat mengeluarkan Dekrit Presiden yang
isinya membubarkan DPR sebagai bentuk arogansi kekuasaannya. Tentu saja, apa
yang dilakukan Gus Dur sangat bertentangan dengan sila keempat Pancasila,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Maka tidak banyak orang yang heran dengan kejatuhan
Gus Dur, sang presiden yang jago ngebanyol hingga masa pemerintahannya pun
dipenuhi dengan dagelan-dagelan segar hingga hampir tidak ada permasalahan yang
serius ditangani….
Selanjutnya, presiden kelima adalah Megawati Soekarnoputri.
Permasalahan pokok yang dihadapi Megawati adalah yang sesuai dengan sila kelima
yakni : Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Banyak pengangguran,
melonjaknya angka kemiskinan menjadi problem utama Megawati. Tapi alih-alih
menangani hal itu, Megawati malah memunculkan mafia-mafia birokrasi dengan
aktor utama para anggota dewan dari partai yang dipimpinnya, yang berlambang
banteng mencereng, PDI Perjuangan. Bukannya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat, tapi malah para anggota partainya lah yang menikmati kemakmuran dengan
segala bentuk KKN-nya. Masyarakat tentu saja muak dengan kelakuan anak buah
Megawati hingga gagallah ia di Pilpres 2004.
Terakhir, munculah SBY sebagai presiden keenam dan bertahan selama 2
periode. Harapannya sih SBY bisa bertahan tutug sampai 2014…but who knows….?!
Yang jelas kelima sila Pancasila sudah dilanggar presiden terdahulu hingga
sudah habis. Jadi tinggal kita tebak bagaimana kejatuhan SBY….akan baik-baik
saja sampai masa jabatannya selesai atau malah akan jatuh.karena melanggar….10
Program Pokok PKK kah….?! Dasa Dharma Pramuka kah….?! Sapta Pesona Pariwisata
kah….?! Panca Prasetya Korpri kah….?! Kita nantikan jawabannya kapan-kapan….
Komentar
Posting Komentar